Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Kimia Farma Tbk Lina Sari mengatakan ada empat persoalan utama yang masih menjadi tantangan perseroan. Antara lain, namun tidak terbatas pada, komersialisasi yang belum optimal, rasionalisasi pabrik, portofolio produk yang belum optimal, dan dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di Apotek Kimia Farma (KFA). anak perusahaan.
Permasalahan yang terjadi sejak tahun 2023 ini menyebabkan perseroan masih menunjukkan kas operasional yang negatif, ujarnya.
Faktor-faktor tersebut sudah bisa kita identifikasi, kemudian kita ambil langkah-langkah strategis untuk memperbaikinya. Kita berharap perusahaan bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun 2024 dan seterusnya, ujarnya dalam Paparan Publik PT Kimia Farma, Selasa (25 Juni 2024). ).
Ia juga menyampaikan rencana reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan guna menjaga kinerja perusahaan pada pertumbuhan positif dan berkelanjutan. Rencana transformasi perseroan untuk memperkuat operasional dan meningkatkan profitabilitas dilaksanakan bersama dengan Kantor Pengelola Proyek Restrukturisasi Keuangan dan Reorientasi Bisnis (PMO) yang dibentuk oleh Kementerian BUMN.
Selain itu, penguatan tersebut nantinya akan menjadi landasan strategi portofolio bisnis KAEF di berbagai segmen. Pertama pada segmen manufaktur melalui rasionalisasi fasilitas produksi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pabrik.
“Setelah itu, fasilitas produksi KAEF Group akan ditata ulang dari 10 menjadi 5 pabrik, yang akan menyusun portofolio produk serta memperkuat pemasaran dan penjualan,” tambahnya.
Kemudian pada segmen trading dengan meningkatkan tingkat pelayanan dalam pemenuhan pesanan hingga 85%, meningkatkan portofolio dan alat kesehatan yang bermargin tinggi, serta perluasan channel. Selanjutnya di segmen ritel melalui penguasaan saham dan kas, serta penguatan portofolio produk.
Terakhir pada segmen jasa dengan meningkatkan kualitas layanan di klinik dan laboratorium, serta memperluas portofolio layanan.
Fundamental bisnis KaEF juga diperkuat melalui transformasi sumber daya manusia (SDM) dan keunggulan operasional. Kimia Farma akan mengubah atau mengembangkan aspek-aspek kunci dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk mencapai kinerja yang lebih baik, keunggulan kompetitif dan lebih beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tutup Lina.
Quoted From Many Source