Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka dan cenderung cerah pada perdagangan sesi 1 Kamis (27/6/2024), meski pasarnya masih miring Tunggu dan lihat.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,24% ke 6.922,28. Tujuh menit setelah pembukaan, penguatan IHSG cenderung menguat yakni terapresiasi 0,56% ke 6.944,52.
Jika penguatan IHSG terus menguat, bukan tidak mungkin indeks acuan pasar saham Tanah Air bisa kembali menyentuh level psikologis 7.000.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi pertama hari ini mencapai sekitar Rp 676 miliar dengan volume transaksi 857 juta saham dan dieksekusi sebanyak 49.585 kali..
IHSG hari ini cenderung kembali menguat pada awal sesi I meski sentimen pasar masih minim. Namun ada agenda dalam negeri yang harus diwaspadai pelaku pasar hari ini, yakni Konferensi pers APBN KiTA edisi Juni 2014.
Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggelar konferensi pers yang acaranya berupa pemaparan pelaksanaan anggaran hingga Mei 2024, serta perkembangan terkini perekonomian Indonesia.
Menarik ditunggu apakah Sri Mulyani bisa menjawab pelemahan rupee dan kenaikan pendapatan SBN serta dampaknya. Kita juga harus menunggu apakah Sri Mulyani akan memberikan informasi terkait kebijakan baru pemerintah di bidang fiskal.
Namun investor nampaknya masih menunggu arah kebijakan fiskal pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Sebelumnya diberitakan, ada potensi rasio utang terhadap PDB (debt to GDPratio) mendekati 50% di bawah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, disertai defisit fiskal mendekati 2,8%.
Namun kabar tersebut dibantah pemerintah dalam konferensi pers yang digelar Selasa lalu.
Pada konferensi pers Terkait dengan kondisi dasar perekonomian saat ini dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, baik pemerintah maupun tim kubu Prabowo menegaskan, pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka akan terus menerapkan APBN 2025 secara ketat. bijaksanatermasuk tetap menetapkan pagu defisit sebesar 3% PDB dan rasio utang terhadap PDB sebesar 60%.
Pengumuman tersebut menanggapi kekhawatiran banyak pihak bahwa belanja pemerintahan Prabowo akan mendorong defisit di atas 3% dan rasio utang terhadap PDB akan mendekati 60%.
Sementara itu, perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh stabil di atas 5% hingga tahun 2025.
Pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan rata-rata 5,1% per tahun antara tahun 2024 dan 2026, menurut laporan Indonesia Economic Outlook Bank Dunia.
Meski begitu, pengelolaan APBN tahun depan cukup menantang mengingat selain program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan anggaran Rp71 triliun, juga terdapat tunggakan utang yang relatif tinggi yakni Rp800,33 triliun yang terdiri dari Rp. SBN 705,5 triliun dan pinjaman Rp94,83 triliun.
RISET CNBC INDONESIA
Artikel lain
IHSG Dibuka Terburu-buru, Apakah Akan Capai Level 7300 Lagi?
(chd/chd)
Quoted From Many Source