Ditpolri pun merespons kasus pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya pimpinan perusahaan rental mobil di Jakarta berinisial BH di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Korban sebelumnya sudah melaporkan kehilangan mobilnya ke polisi Jakarta Timur, namun masalah tersebut belum juga terselesaikan.
“Iya dari segi pendampingan, semua perkara pasti bagian dari pembinaan fungsional, tugas teknis. Polisi, apalagi kita bicara penyidikan, maksudnya Bareskrim,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo kepada wartawan. pada hari Kamis. (20 Juni 2024).
Menurut Trunoyud, pengurusan laporan kejadian ke polisi memiliki kewenangan administratif dan berbagai prosedur yang harus dilalui sebelum diambil langkah selanjutnya.
Jadi tidak bisa serta merta. Dan kecepatan pengawasan di wilayah operasional penindakan dan penegakan hukum memerlukan langkah-langkah yang harus dilakukan secara prosedural, jelas Trunoyudo.
Dalam menganalisis setiap laporan, lanjutnya, tentu harus ada bukti-bukti yang menyertainya, baik bukti administratif maupun bukti lain di luar surat dan sejenisnya. Hal ini merupakan bagian dari kerja sama selanjutnya antara pelapor dan juga antar penyidik di masing-masing bidang penegakan hukum.
“Selain itu tentunya kami juga menghimbau adanya langkah-langkah yang bersifat mandiri. Kami mohon agar melapor agar ketika masuk setidaknya “kenali daerah yang bukan wilayah siapa pun, apalagi turun tangan,” kata Trunoyudo.
Namun, bersama jajaran Ditpolri, mereka menyampaikan belasungkawa atas kejadian nahas yang menimpa pimpinan perusahaan rental mobil di Jakarta berinisial BH.
Dan langkah ini diambil dalam proses penyidikan penetapan tersangka di Polda Jateng. Ikuti saja karena Polda Jateng lebih cepat tanggap untuk mengambil tindakan. “Koordinasi tingkat tentu menjadi bagian penting,” kata Trunoyudo.
Reporter: Bakhtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Quoted From Many Source
