Liputan6.com, Jakarta – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membantu jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk melihat dan salat di depan Ka’bah. Ada sejumlah jamaah yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sejak tiba di Makkah, diantar PPIH hingga Masjidil Haram.
Seperti diketahui, Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah haji tahun ini. Selain itu, Indonesia juga diberikan tambahan kuota sebanyak 20.000. Jadi total kuota Indonesia sebanyak 241.000 yang terdiri dari 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Tugas PPIH adalah memastikan seluruh jemaah yang berangkat pada tahun ini mampu menunaikan ibadah haji, baik secara mandiri maupun melalui mekanisme safari wukuf bagi yang sakit dan tanggungan, serta ibadah haji bagi jemaah yang meninggal dunia atau sakit. dan yang kondisinya tidak memungkinkan mereka untuk melakukan safari wukuf.
“Alhamdulillah jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini menyelesaikan rangkaian ibadah haji dengan syarat masing-masing. “Ada yang melakukan safari wukuf, ada juga yang menunaikan ibadah haji dengan alasan tertentu,” kata Direktur Jenderal Penyelenggara Haji Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, Jumat (28 Juni 2024) di Makkah. .
Namun, lanjut Hilman, ada beberapa jemaah haji yang harus dirawat sejak tiba di Mekkah, baik di RS Arab Saudi maupun di KKHI. Ada di antara mereka yang mengikuti proses safari di Wukufu, ada pula yang terpaksa diterjunkan pada hajizah karena tidak memungkinkan untuk mengungsi atau diajak bepergian.
“PPIH mengizinkan tiga jemaah yang dirawat di KKHI sejak tiba di Makkah untuk menuju Masjidil Haram dan salat di depan Ka’bah. Kami dibawa dengan mobil ambulan dari KKHI kemudian diantar petugas berkursi roda kami memasuki Masjid Raya lantai dua. “Kami memberi mereka kesempatan untuk salat menghadap Ka’bah dari lantai dua,” kata Hilman.
Quoted From Many Source