Dana tersebut (Rp71 triliun) juga baru 16 persen dari kebutuhan pelaksanaan program pangan bergizi gratis bagi seluruh santri, santri, dan ibu hamil yang diperkirakan mencapai Rp450 triliun, kata Nailul kepada Liputan6.com. Rabu (26/6/2024).
Menurut dia, pelaksanaan program makan bergizi gratis hingga tahun 2029 dilaksanakan paling banyak 50 persen dengan kapasitas APBN saat ini. Angka tersebut juga sudah memperhitungkan batasan defisit fiskal produk domestik bruto (PDB) sebesar 3 persen.
Jika terjadi pelanggaran perhitungan fiskal, bukan hanya defisit APBN yang semakin dalam. “Kalau kita dipaksa memenuhi target 100 persen, maka defisit APBN akan mencapai lebih dari 3 persen. Presiden bisa saja dimakzulkan. Jadi tidak mungkin program makan bergizi gratis 100 persen,” ujarnya.
Sekaligus, ia meminta pemerintah tidak melanjutkan program makan siang gratis pada periode berikutnya, yang justru membahayakan keuangan negara bahkan berpotensi menimbulkan utang baru.
Ke depan, pemerintah sebaiknya mengikuti arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menargetkan defisit APBN sebesar 2,29-2,82 persen. Angka tersebut sudah termasuk anggaran program makan bergizi gratis.
Defisit APBN berada pada kisaran -2,29 hingga -2,82 persen PDB. Artinya, defisit maksimal paling sedikit Rp586 triliun yang ditutupi pembiayaan atau utang baru, kata Nailul.
Quoted From Many Source
